Mengenal Keuchik IF8, Penemu Bibit Padi Unggul Yang Menghebohkan
Tgk. Munirwan adalah seorang Keuchik di Desa Meunasah Rayeuk, Kec. Nisam Kab. Aceh Utara. Selama ini beliau beserta masyarakat Meunasah Rayeuk bersama-sama mengembangkan bibit padi IF8 bantuan dari Gubernur Aceh bapak Irwandi Yusuf pada tahun 2017 lalu.
Berbagai cara dan inovasi-inovasi dilakukan oleh Keuchik Munirwan ini untuk mengelola dan mengembangkan bibit padi IF8 ini dengan bersusah payah dan dibantu oleh masyarakat, akhirnya usaha dari keuchik Munirwan ini berbuahkan hasil. Hal ini ditendai dengan berhasilnya setiap kali panen yang sangat baik.
Langkah Inovatif Keuchik Munirwan mengembangkan bibit IF8 ternyata berhasil meningkatkan produksi gabah ditingkat petani hingga 11-12 ton perhektar, dibanding dengan 7-8 ton perhektar jika menggunakan bibit biasa. Keberhasilan ini tentu saja sangat memikat hati para petani di Aceh Utara, sehingga mereka lebih berminat utk menanam jenis benih padi IF8 di lahan sawah mereka.
Berkat langkah inovasi tersebut, Keuchik Munirwan berhasil mengantarkan Gampong Meunasah Rayek Aceh Utara sebagai pemegang juara II Nasional Inovasi Desa Tahun 2018.
Penghargaannya diserahkan langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo. Karena keberhasilan itu, permintaan masyarakat terhadap bibit tersebut menjadi banyak.
Sehingga Desa Meunasah Rayeuk membentuk Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) jual beli bibit tersebut hingga ke empat kecamatan. Karena pengelolaan ini desa setempat berhasil menghasilkan Pajak Asli Daerah (PAD) Rp 1,5 miliar.
Bukan hanya itu, gampong Meunasah Rayeuk, Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara juga pernah mendapatkan juara 1 katergori Pengelolaan Dana Desa Se-Provinsi Aceh Pada Tahun 2017/2018 yang lalu. Gampong Meunasah Rayeuk berhasil mengalahkan Desa-Desa lainnya yang ada di Aceh, diantaranya yaitu Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Barat.
Pengumuman pemenang kategori pengelolaan dana desa terbaik tahun anggaran 2017/2018 diserahkan oleh Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada puncak acara Bulan Bhakti Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (BBPMG) Ke-I Se-Aceh Tahun 2018, di Kota Langsa, atas prestasi ini, Gampong Meunasah Rayeuk berhak mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp40.000.000,-
Disamping itu, Prestasi lainnya yang berhasil diraih oleh Keuchik Munirwan adalah berhasil mengukir prestasi sebagai Juara 1 Teknologi Tepat Guna Tingkat Provinsi Aceh. Tentu saja hal ini sangat harus diapresiasikan. Karena dengan kegigihan beliau, berbagai macam inovasi yang dihasilkan. Semua ini membuat Gampong Meunasah Rayeuk Kec. Nisam Kab. Aceh Utara patut diancungi jempol.
Namun, beberapa hari belakangan ini muncul di surat kabar elektronik maupun media massa lainnya mengenai penangkapan Keuchik Munirwan. Penangkapan ini dikarenakan Keuchik Munirwan diduga telah menjual benih padi jenis IF8 yang belum berlabel. Sungguh sangat disayangkan dengan kejadian ini, karena diketahui bersama bahwasannya seorang Keuchik Munirwan adalah seorang yang sangat berbakat dan memiliki prestasi yang membanggakan. Prestasi yang diraih bukan hanya untuk dirinya sendiri, akan tetapi untuk desanya, dan juga Kabupaten Aceh Utara serta Pemerintah Aceh.
Sosok Keuchik Munirwan yang berbakat seharusnya dibina, dibimbing dan diberikan dukungan yang besar untuk dapat mengembangkan inovasi-inovasi lainnya yang membanggakan Aceh. Sosok seperti Keuchik Munirwan ini sangat dibutuhkan oleh para petani untuk mengembangkan bibit padi. Karena Aceh yang sebagian besarnya penduduknya adalah bertani, maka sudah sepantasnya memiliki sosok seperti Keuchik Munirwan tersebut.
Diharapkan permasalahan ini agar dapat diselesaikan dengan damai tanpa harus ada yang ditahan. Kedepannya pemerintah Aceh Khususnya agar lebih memperhatikan lagi masyarakat yang memiliki bakat seperti Keuchik Munirwan ini agar dapat dibimbing dan dibina. Sehingga inovasi-inovasi yang dihasilkan tidak bertentangan dengan aturan yang ada. Sehingga kita dapat bersaing dengan daerah luar aceh, bahkan bisa bersaing di kancah Internasional.